Peringatan Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW di Kabupaten Sleman dilaksanakan oleh seluruh karyawan karyawati di lingkungan Pemkab Sleman di Masjid Agung Sleman Jumat 16 Juli 2010.


Shalat adalah salah satu ibadah yang paling mulia dan paling dicintai Allah SWT. Posisinya dalam agama Islam telah digambarkan oleh Rasulullah SAW dalam salah satu sabdanya, ”Shalat adalah tiang agama.” Begitu pentingnya rukun Islam yang kedua ini, Nabi Muhammad SAW menyebut, amal perbuatan yang akan dihisab terlebih dahulu pada hari kiamat adalah shalat. Apabila shalatnya baik maka amal perbuatan yang lainnya juga akan baik. Namun jika shalatnya jelek maka amal perbuatan yang lainnya akan jelek. Hal tersebut disampaikan wakil bupati sleman dalam sambutan tertulis yang dibacakan Asekda bidang Pembangunan dr. Sunartono , M.Kes pada acara peringatan Isro’ Mi’roj di Serambi Masjid Agung  Wahidin Sudirohusodo Jumat 16 Juli 2010. Lebih lanjut disampaikan bahwa Begitu pentingnya shalat, melalui forum ini, saya mengingatkan dan mengajak hadirin untuk selalu meningkatkan kwalitas shalat kita. Allah SWT berfirman bahwa dengan shalat, kita akan terhindar dari berbuatan keji dan munkar. Manfaat shalat ini sejalan dengan komitmen Pemerintah Kabupaten Sleman untuk mewujudkan Tata Pemerintahan Yang Baik ( Good Governance ).  Dalam arti birokrasi yang mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat secara maksimal dan profesional. Sebagai aparatur pemerintah, Komitmen ini, harus senantiasa ingat dan wujudkan. Terlebih, akhir-akhir ini banyak keluhan dan sorotan masyarakat akan kinerja dan kedisiplinan kita dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Dengan menjalankan shalat secara baik atau dengan kata lain shalat secara khusuk maka kebaikan shalat ini akan tercermin dalam setiap perilaku sehari-hari. Shalat secara khusuk membutuhkan kondisi iksan atau kondisi seseorang yang merasa dan yakin bahwa dirinya senantiasa diawasi oleh Allah SWT. Kondisi ini akan mempengaruhi perilaku seseorang dan akan selalu merasa diawasi oleh Allah SWT. Dengan pengawasan melekat langsung dari Allah SWT ini, seseorang tidak mungkin berani berbuat keji dan munkar. Ia tidak berani berbuat merugikan orang lain. Perilaku ini juga terlihat dalam perilakunya di dunia kerja. Selain itu ia akan selalu menunjukkan sikap profesional, disiplin dan dapat memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat. Hal ini dikarenakan menjalankan TUPOKSI merupakan kewajiban yang akan dipertanggungjawabkan sampai di akhirat kelak. Didalam melaksanakan tugas, modal yang dimiliki seorang PNS tidak hanya kompetensi dan intelektualitas, tetapi juga kemampuan spiritualitas. Menjalankan tugas bagi seorang aparatur pemerintah merupakan bagian dari ibadah. Oleh karena itu bagi PNS, dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan tidak hanya bertanggung jawab kepada masyarakat tetapi yang terpenting adalah bertanggung jawab kepada Allah SWT.

            Sedangkan Kepala Bagian Kesra Jazim Sumirat, SH dalam laporannya mengatakan bahwa maksud dan tujuan peringatan Isro’Mi’roj Mabi Muhammad SAW untuk memberikan motivasi kepada masyarakat Muslim khusunya PNS, TNI dan POLRI dilingkungan Pemkab sleman agar dalam melaksanakan tugas sehari-hari selalu dilandasi dengan keinginan untuk menyempurnakan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah Swt. Peserta pengajian antara lain para pejabat pemkab sleman, ketua DPRD kabupaten sleman, PNS , TNI dan POLRI  Calon penerima BAZ , lembaga sosial keagamaan dan siswa disekitar pemkab sleman. Bertindak sebagai pembicara KH. Drs. Toyyib Hidayat dari Kantor Kementarian Agama kabupaten Bantul.

Dalam kesempatan tersebut diserahkan pula  dana bantuan BAZ Kabupaten Sleman triwulan ke 2 tahun 2010 sebesar Rp. 450.000.000,- yang diberikan kepada fakirmiskin dan Fisabilillah serta  hadiah hasil kejuaraan lomba desa Binaan  Keluarga Sakinah kepada 3 desa yaitu desa Tridadi Sleman, desa Maguwoharjo Depok dan desa Sumberagung Moyudan Sleman. Penyerahan dilakukan oleh Assekda bidang Pembangunan dr. Sunartono, M.Kes.

Sementara ini  KH.Toyyib Hidayat dalam tausiyahnya mengatakan bahwa  Sholat adalah tiang agama, maka hendaknya sebagai umat muslim selalu menjalankan perintah  lima waktu. Ditambahkan pula bahwa  kehidupan manusia terbagi dalam tiga kelompok yaitu Qolbun Slim, yaitu manusia yang cinta ibadah dan mau menjalankan ibadah dan mau mengajak orang lain untuk ikut melaksanakan. Sedang  Qolbun Marid yaitu  hati yang sakit, ciri-cirinya yaitu  mau kebaikan tetapi tidak ada kemampuan untuk menjalankan, tahu sesuatu yng baik dan buruk tetapi tidak ada kemampuan untuk menjalankan kebaikan tersebut. Sementara Qolbun Mayit yaitu  hati yang sudah mati tidak mamu meskipun pahalanya banyak.